Rabu, 25 Agustus 2010

Kisah Perlawanan seorang laki-laki dan iblis

Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Tuhan. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.
Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mahu mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan is melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Is mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.

"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus dibanteras habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya hairan, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih hairan lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keldainya dan dipacu cepat-cepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompat sesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagi manusia.

"Hai, mahu ke mana kamu?" tanya si iblis.
Orang alim tersebut menjawab, "Saya mahu menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu."
"Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang sahaja."
"Tidak boleh, kemungkaran mesti dibanteras," jawab si alim bersikap tegas.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah.

"Akan saya teruskan!"
Kerana masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbezaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah boleh dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakita dia berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di bawah tikar sembahyang Tuan saya sediakan wang emas empat dinar. Pulang saja berburu, jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"

Mendengar janji iblis dengan wang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringatkan isterinya yang hidup berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan sahaja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Patah niatnya semula hendak membanteras kemungkaran.
Demikianlah, semnejak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar wang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya wang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi keculai tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah kerana wang yang kelmarin sudah dihabiskan sama sekali.

Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat lapan dinar sekaligus."
Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong.
"Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu."
"Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu.
Maka segera ia mengeluarkan keldainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keldainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mahu ke mana kamu?" herdiknya menggegar.

"Mahu menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.
"Berhenti, jangan lanjutkan."
"Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang."
Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh hairan, "Dengan kekuatan apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"
Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu sahaja engkau dahulu boleh menang, kerana waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya kerana tidak ada wang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampun menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."

Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas kerana Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sedar bahawa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan kerana Allah, dan ia sedar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan . Sebab tujuannya adalah kerana harta benda, mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah bererti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?

"Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman."
Hadits Riwayat Muslim

Ketika Sebuah Amanah diberikan..

Ditulis oleh : Ipmawati Nina
--------------------------------------------------------
Hargai karya orang lain, dimohon jangan
"Copy Paste" tanpa seizin pemilik.
Silahkan "Copy Paste" setelah izin penulis.
Jangan lupa cantumkan sumbernya :)

--------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum wr,wb

Teman-teman blogger, Ketika sebuah amanah diberikan kepada anda, Ketika seseorang mempercayai anda untuk memegang suatu jabatan kepada anda, ketika seseorang mempercayai anda untuk menjaga sesuatu, apakah anda sanggup? apakah anda bisa? semua tergantung pada diri anda.

saya pernah mengalami hal serupa, "Bisakah saya memegang jabatan ini?" Awalnya saya ragu, karena sebelumnya saya tak pernah memegang jabatan ini. tapi saya selalu berusaha berpikir positif, "kamu pasti bisa! kamu pasti mampu! tinggal kamu yang menjalankannya. kamu harus bisa! lakukan yang terbaik!! kalau perlu tunjukkan pada dunia bahwa kamu bisa!".
terus menerus saya menyemangati diri, karena saya percaya akan kekuatan pikiran postif.

tetapi sayang, kebanyakan orang tidak yakin pada dirinya, "Saya tidak bisa! Saya tidak percaya diri untuk memegang amanah ini! Saya.. bla..bla..bla..".

Saya pernah baca disuatu web, saya lupa apa namanya, karena sudah lama sekali, yang jelas, Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda.

Hei, teman-teman blogger! ini terjadi pada saya! Saya pernah gelabakan waktu itu, saya selalu berpikir negatif, "waa.. gk bisa ini, saya nggak bisa!! saya nggak bisa megang jabatan ini!".
alhasil, karena pikiran saya selalu negatif tentang diri saya sendiri dan saya juga mengerjakannya setengah hati, alhasil kerjaan saya juga jelek :'(

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita selalu mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Jangan pernah ragu untuk melakukan suatu hal! Kapan lagi kesempatan itu akan datang pada diri anda? Anggaplah itu sebuah tantangan untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik!

Apabila anda diberi suatu kepercayaan, sebuah amanah, apakah anda bisa? apabila seseorang per-individu atau per-kelompok mempercayai anda pantas memegang suatu amanah. apakah respon anda? apakah anda menolak? ataukah menerima?

Terimalah apabila anda merasa mampu dan mempunyai pengalaman yang lebih. terimalah dengan senang hati, walaupun ini pertama kalinya anda menjalankan suatu jabatan misalnya, jalani dengan senang hati, jangan katakan pada diri anda "Saya Tidak Bisa!!" tapi katakan "Saya Insya allah pasti bisa!". Belajarlah dari orang yang berpengalaman, Banggalah kamu, karena apa yang kamu miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. ada orang yang ingin menjadi dokter, tapi ada yang tidak kesampaian, berbanggalah yang menjadi dokter, lakukan yang terbaik untuk pelayanan kesehatan masyarakat! ada orang yang ingin menjadi presiden, tapi takdir berkata lain, berbanggalah yang sudah merasakan menjadi presiden, lakukan pelayanan untuk negeri! sejahterakan rakyat! dsb.

Bukankah itu patut dibanggakan? sekarang tergantung kita, apabila kita menjalankan setengah hati, keluh demi keluhan keluar melalui kata kata, apakah akan menjadi lebih baik? TIDAK!!

Jalankan amanah, jangan berhenti ditengah jalan, terus melangkah! KEEP SPIRIT!! Tunjukkan pada dunia, Saya bisa! lakukan yang terbaik! Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit percayalah, anda sudah melakukan yang terbaik.

KEEP your SPIRIT, friends..

Sukses selalu :)
semoga artikel ini bermanfaat bagi teman teman blogger, kritik saran silahkan komentar..
yang pedes manis akan kami terima lapang dada.. terima kasih.

wassalam.. :)

Senin, 23 Agustus 2010

Ubahlah arah sayap itu kawan!

Ditulis oleh : Ipmawati Nina
--------------------------------------------------------
Hargai karya orang lain, dimohon jangan
"Copy Paste" tanpa seizin pemilik.
Silahkan "Copy Paste" setelah izin penulis.
Jangan lupa cantumkan sumbernya :)

--------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum wr, wb.

Teman teman blogger, pernahkah kalian merasa terpuruk karena masalah/musibah yang kalian alami sendiri? semua orang pasti pernah mengalami dan mempunyai tipe masalahnya masing-masing, Sayapun pernah terpuruk dan terbelengu dengan masalah saya sendiri.

Teman-teman blogger, saya ingin membahas tentang "Musibah/Masalah" yang kita alami secara pribadi.
Banyak orang yang suka mengeluh dalam hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan nasib buruk yang menimpanya.
Apabila mereka tidak bisa menghadapi musibah/masalah yang dihadapinya, mereka akan putus asa, dan terkadang ada saja orang yang melampiaskan kepada orang lain sebagai pelampiasan kekesalannya terhadap masalahnya sendiri.

Apakah dengan cara itu akan menyelesaikan segalanya?
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?

Ada pepatah bijak mengatakan :

"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"


Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap. dan Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah kita untuk sukses kecuali Kita sendirilah yang bisa mengubah realita yang ada.

teman - teman, saya sadar berkat sebuah artikel dari teman saya, saya sadar, saya tak mungkin terus mengeluh dan putus asa seperti ini, karena semua itu tidak akan menghasilkan apa-apa. kalaupun saya seperti ini terus, masalah itupun takkan pernah terselesaikan, karena hanya saya lah yang bisa menyelesaikan itu semua! "itu adalah masalah saya, dan sayalah yang harus menyelesaikannya!".

Teman-teman, janganlah kalian terpuruk dalam masalah yang kalian hadapi. janganlah kalian terfokus pada satu titik saja!!
REMEMBER IT!!

"Ingatlah! tuhan tidak akan pernah memberi umatnya musibah kecuali ia mampu melewatinya. dan ketahuilah, tuhan tidak pernah memberi musibah diatas kemampuan umatnya".

Bisakah kalian mengerti maksud kalimat di atas? segala sesuatu itu pasti ada jalan keluarnya, mulailah berpikir postif, mulailah menyemangati diri sendiri "Bahwa saya bisa melewati masalah ini!". siap tidak siap kita harus siap dengan masalah yang akan datang. setiap musibah, dibalik itu semua ada hikmah yang bisa kita ambil. jadikanlah sebuah musibah itu menjadi sebuah ilmu yang akan membimbing kita dimasa yang akan datang. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah kita untuk sukses. Kita sendirilah yang bisa mengubah arah tersebut! Ubahlah arah sayap itu kawan! karena kita tidak bisa mengubah arah angin. terus berjuang, KEEP SPIRIT FRIEND!! tetap berdoa, Hadapi rasa takutmu! tentukan perubahan! MULAI SEKARANG!! masalah yang sudah terjadi maka hadapi sebaik mungkin! jangan pernah menunggu dan berharap bantuan orang lain!

Maksud kalimat saya "jangan berharap bantuan orang lain" bukan dalam arti kita tidak boleh curhat pada orang lain, silahkan sharing dengan temanmu tentang masalahmu, keluargamu, atau orang yang kamu percayai kalau dirasa akan mengurangi bebanmu, tapi ketahuilah, hanya kamu yang bisa mengubah segalanya!! jangan menunggu! Jangan berdiam diri! everything is going to be alright!!

Do your best, whatever happens will be for the best!

Sukses selalu :)
semoga artikel ini bermanfaat bagi teman teman blogger, kritik saran silahkan komentar..
yang pedes manis akan kami terima lapang dada.. terima kasih.

wassalam.. :)